Ilustrasi arti kullu nafsin dzaiqotul maut, sumber foto arti dari Kullu nafsin dzaiqotul maut, yang merupakan kalimat yang penuh makna dari Allah SWT kepada para hambanya melalui beberapa surat yang ada di dalam Alquran, yang menjelaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian baik itu tumbuhan, hewan, atau menusia. Arti dan Makna Kullu Nafsin Dzaiqotul MautBacaan kullu nafsin dzaiqotul maut terdapat dalam beberapa surat di Alquran di antaranya adalah surat Al-Ankabut ayat 57 yang berbunyi sebagai berikutكُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَKullu nafsin żā`iqatul-maụt, ṡumma ilainā turja'ụnArtinya "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan."Dikutip dari tafsir ringkas Kementerian Agama RI dalam ayat tersebut mengandung makna bahwa jika kamu khawatir mati kelaparan akibat hijrah ke tempat lain, ketahuilah bahwa kamu pasti akan mati dengan cara lain. Sebab setiap makhluk yang bernyawa tanpa terkecuali akan merasakan mati, dengan atau tanpa sebab. Kemudian, setelah itu hanya kepada kami kamu dikembalikan untuk mendapat balasan yang setimpal atas amal perbuatanmu, baik maupun buruk. Ayat ini mengandung ancaman bagi orang-orang itu ayat kullu nafsin dzaiqotul maut juga terdapat dalam surat Ali Imran ayat 85 berikut adalah bacaannya كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗkullu nafsin żā`iqatul maụtArtinya "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati."Ilustrasi arti kullu nafsin dzaiqotul maut, sumber foto dari buku Agar Selamat dari Azab Kubur, Satria Nova 2021 4 ayat tersebut menjelaskan mengenai kematian. Setiap makhluk hidup yang ada di dunia ini pasti akan merasakan mati, tidak peduli seberapa keras usaha kita untuk menghindarinya, kematian pasti akan datang pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah mengapa Allah SWT menciptakan kematian setelah ia menciptakan kehidupan? Lalu apa gunanya kehidupan jika ternyata ada kematian? Pertanyaan-pertanyaan tersebut dijelaskan oleh Allah SWT melalui Al-Quran yaitu dalam surat Al-Mulk ayat 2ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙallażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu 'amalā, wa huwal-'azīzul-gafụrArtinya “Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.”Demikian arti kullu nafsin dzaiqotul maut, bahwa kematian itu adalah sebuah ujian untuk mengetahui, apakah semasa manusia hidup di dunia, dia beramal baik atau berbuat keburukan. WWN
Kullu nafsin dzaiqotul maut adalah permulaan dari ayat yang terdapat pada surat Ali Imran 3 ayat 185. Ia adalah ayat yang membahas tentang kematian. Pada hakikatnya, setiap manusia ingin melupakan kematian karena berkeinginan untuk hidup selama-lamanya. Namun, secara realita kematian tidak pernah melupakan mereka. Kematian akan datang kepada setiap jiwa di manapun mereka berada. Kalimat sebenarnya tidak berasal dari bahasa Indonesia. Ia berasal dari bahasa Arab. Jika kita membaca Al-Quran, kita akan mendapatinya pada surah Ali Imran ayat 185. Allah taala berkalam كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ “Setiap jiwa pasti merasakan kematian. Sesungguhnya hanyalah disempurnakan pahala-pahala kalian di Hari Kiamat. Maka, barang siapa dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh dia telah beruntung. Dan tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu.” Selain itu, ia juga terdapat pada surat Al-Anbiya 21 ayat 35 dan surat Al-Ankabut 29 ayat 57. Dengan demikian, apabila kita perinci, maka rinciannya adalah sebagai berikut كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ Kullu nafsin dzaiqatul maut Arti Ayat Kulunafsin Zaikatul Maut Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian. Setiap manusia memang akan menghadapi kondisi yang kita menyebutnya dengan kematian. Kematian adalah sebuah takdir yang akan datang menjemput setiap jiwa. Menariknya, kematian tidak perlu menunggu masa tua. Seorang bayi, seorang anak, seorang pemuda, orang dewasa, dan orang tua sama-sama pantas untuk menghadapi kematian. Kematian juga tidak ada orang yang mengetahui kapan kedatangannya. Ia datang secara tiba-tiba. Siap ataupun belum, kematian tidaklah menghiraukannya. Ia datang kapanpun ketika waktunya telah tiba. Maka sungguh beruntung bagi orang yang selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Penjelasan Singkat QS. Ali Imran Ayat 185 Kullu Nafsin Dzaiqotul Maut Di dalam kitabnya, syaikh Abdurrahman As-Sa’di [1/159] menjelaskan mengenai ayat ini. Berikut terjemahannya Di dalam ayat yang mulia ini terdapat hasungan untuk zuhud terhadap dunia dengan kefanaan dan ketidakkekalannya. Bahwasanya dia adalah kesenangan yang menipu. Dia menjadi fitnah dengan kemewahannya, menipu dengan tipuannya, dan melalaikan dengan keindahannya. Kemudian dia berpindah. Berpindah darinya menuju kampung kekekalan. Dimana jiwa-jiwa disempurnakan padanya mengenai apa-apa yang dia kerjakan di kampung ini, dari kebaikan dan keburukan. {Maka, barang siapa dijauhkan} maksudnya dikeluarkan {dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh dia telah beruntung.} maksudnya Dia mendapatkan keberuntungan yang agung daripada adzab yang pedih dan sampai kepada syurga kenikmatan yang di dalamnya apa-apa yang mata tidak pernah melihat, telinga tidak pernah mendengar, dan tidak pernah terbersit di benar seorang manusia. Pemahaman sebaliknya dari ayat ini, bahwasanya orang yang tida dijauhkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sesungguhnya dia tidak beruntung. Akan tetapi, dia telah celaka dengan kecelakaan yang kekal dan diuji dengan adzab yang berterus-terusan. Di dalam ayat ini ada isyarat yang tipis kepada kenikmatan barzakh dan siksanya. Bahwasanya orang yang beramal akan dibalas padanya dengan sebagian balasan dari apa yang mereka kerjakan dan ditampakkan bagi mereka contoh-contoh dari yang telah mereka dahulukan. Hal ini dipahami dari kalam-Nya {Sesungguhnya hanyalah disempurnakan pahala-pahala kalian di Hari Kiamat} maksudnya Pemberian pahala yang sempurna, sesungguhnya hanya akn terjadi di Hari Kiamat. Adapun sebagian itu maka terjadi di barzakh. Bahkan, terkadang juga terjadi sebelum itu di dunia sebagaimana kalam-Nya taala {Dan sungguh Kami akan mencicipkan kepada mereka dengan adzab yang kecil sebelum adzab yang besar}. Demikianlah uraian mengenai kalimat kullu nafsin dzaiqotul maut seputar tulisan Arab, artinya, dan penjelasannya secara singkat yang dapat kami sampaikan, wallahu a’lam. Semoga bermanfaat.
. 280 190 181 411 121 24 220 162