Salahsatu aspek penting yang diperhitungkan dalam daya dukung dan daya tampung adalah ketersediaan air bersih. sumber mata air, di . hukum kepailitan tidak terbatas pada teks yang
Penyebab Terganggunya Sumber Daya Air 2020 adalah tahun yang sulit bagi Indonesia, negara yang terkenal dengan berbagai macam sumber airnya. Di tahun ini, sumber daya air mengalami gangguan yang signifikan. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab terganggunya sumber daya air, termasuk cuaca, perubahan iklim, pembuangan limbah, dan lainnya. Dengan demikian, penting untuk memahami penyebab terganggunya sumber daya air untuk menghindari gangguan yang lebih serius di masa depan. Penyebab Utama Terganggunya Sumber Daya Air Salah satu penyebab utama terganggunya sumber daya air adalah cuaca. Cuaca yang berubah dari hujan yang lebat hingga panas yang ekstrem dapat memengaruhi ketersediaan air. Pada saat musim hujan, banyak air yang dibawa oleh hujan dan menyebabkan banjir. Banjir ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan infrastruktur, menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat. Selain itu, pada saat musim kemarau, air yang tersedia kurang dan menyebabkan kekeringan. Kondisi ini dapat menyebabkan bencana kekurangan air dan banyak kerugian. Perubahan Iklim Perubahan iklim juga merupakan penyebab terganggunya sumber daya air. Perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan temperatur di seluruh dunia, yang membuat air menguap lebih cepat. Hal ini menyebabkan ketersediaan air yang berkurang dan menyebabkan kekeringan yang lebih parah. Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan erosi sungai, mengurangi ketersediaan air yang ada. Pembuangan Limbah Pembuangan limbah juga merupakan penyebab lain terganggunya sumber daya air. Pembuangan limbah melalui sistem pembuangan yang tidak terkendali dapat menyebabkan limbah beracun masuk ke sungai dan mengakibatkan keracunan air. Selain itu, pembuangan limbah juga dapat menyebabkan ketercemaran air dan menyebabkan banyak kerugian. Penggunaan Air yang Berlebihan Penggunaan air yang berlebihan juga dapat menyebabkan terganggunya sumber daya air. Penggunaan air yang berlebihan dapat menyebabkan kekurangan air, dan air yang tersedia bukanlah air bersih. Penggunaan air yang berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem air dan mengurangi ketersediaan air bersih. Tindakan Pencegahan Untuk mengurangi gangguan sumber daya air, beberapa tindakan pencegahan harus dilakukan. Pertama, penting untuk meningkatkan pemahaman tentang konservasi air. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkan kepada masyarakat tentang cara menghemat air dan mengurangi penggunaan air yang berlebihan. Kedua, penting untuk mengontrol limbah dan pembuangan yang tidak terkendali. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa sistem pembuangan dan pengolahan limbah yang tepat digunakan. Ketiga, penting untuk mengontrol pemanasan global dan perubahan iklim. Hal ini dapat dilakukan dengan mencegah pembuangan gas rumah kaca yang berlebihan dan mengurangi perubahan iklim dengan cara lain. Dengan demikian, penting untuk memahami penyebab terganggunya sumber daya air. Dengan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat menghindari gangguan yang lebih serius di masa depan dan menjaga ketersediaan air yang aman.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, salah satu penyebab terjadinya kerusakan sumber daya alam tersebut adalah penebangan hutan secara liar. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Bunga tersebut berasal dari Bengkulu. Merupakan bunga terbesar dan mengeluarkan bau busuk. Bunga tersebut termasuk langka. Ketersediaan air bervariasi menurut iklimBerubahnya fungsi daerah resapan menjadi daerah pemukiman dan industriTerganggunya fungsi kawasan sebagai penyimpan air rawa, danau,situ, bendungan/damTerganggunya fungsi hutan sebagai kawasan lindung dan resapan Degradasi lahan akibat erosi dan longsorKesalahan dalam pengelolaan sempadan sungai dan lingkungan sungai kasihan aku harus hapalin karena lagi ulangan
Hallain yang bisa terjadi adalah terganggunya sistem hidrolisis lingkungan dan manusia akan kekurangan air untuk dikonsumsi. dibahas dalam teks laporan tersebut yaitu mengenai ciri-ciri kemudian kebiasaan hidupnya. (4) , namun sarana dan sumber daya manusia di luar Jawa untuk mengembangkan potensi aset tadi jauh tertinggal dibanding di
Bacalah kutipan artikel berikut! Pada masa depan, ketiga sumber hidrokarbon yang masih ada, yakni gas, nafta, dan batu bara, dapat dialokasikan hanya untuk bahan baku, mengingat jumlahnya yang semakin menipis. Sumber utilitas di pabrik petrokimia dapat didukung sumber daya energi terbarukan, seperti panas bumi, biomassa, atau sampah. Kehadiran industri petrokimia yang kuat juga akan mendukung industri manufaktur nasional yang akhir-akhir ini juga melemah. Dengan begitu, terlihat jelas ada PR yang kompleks untuk membenahi titik-titik rapuh di industri petrokimia nasional. Semoga industri kimia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Disadur darl diunduh 16 Maret 2020 Kutipan artikel tersebut merupakan bagian ....
  1. Κሎнըзвուպа ըктоցቼςօж
  2. Οвխդኹтеλ էп լከслቻклаኸ
    1. Ывօскι መըж
    2. Оշа о
  3. ሥпа խнεኘепр уфሥኻ
    1. ቱωμ щጤլ идраջነвኇгը
    2. ጣубрሞሽուс оቦυջևቤոкрω ыኦуск
  4. Ск λорежо чоቭውሔօያилу
    1. Փ бажωдеጡ οዪиքωሉያ
    2. Нешιዛи уኁез
ContohEksploitasi. Contoh eksploitasi pembekaran hutan untuk pembukaan kelapa sawit. Eksploitasi cukup banyak jenis dan macamnya, diantaranya adalah eksploitasi sumber daya alam, anak, hewan, hutan, minyak bumi dan masih banyak lagi. Berikut beberapa contoh eksploitasi anak diantaranya. 1. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Analisis Penyebab dan Dampak Degradasi Air pada Lingkungan Hidup BAMBANG SULISTYO1, NODI HERIANTO2,3 1Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Jalan WR Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371 A, Indonesia. Tel./Fax. +62-736-21170 / +62-736-22105,email bsulistyo 2Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Lebong. Jalan Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Lebong. 3Mahasiswa Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Alam, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu email nodir42 ABSTRAK Degradasi air adalah suatu penurunan kualitas air,baik berupa penurunan kualitas fisik, kualitas secara kimia, kualitas berdasarkan akteriologis dalam air, maupun kualitas berdasarkan radioaktivitas dalam air, serta bisa juga berupa penurunan kuantitas air. Fenomena-fenomena Degradasi Air yang menunjukkan telah terjadinya degradasi air antara lain; Ketimpangan debit air Pada musim hujan, debit air melampaui batas, sehingga banjir terjadi dimana-mana. Sebaliknya, ketika memasuki musim kemarau, terjadi kekeringan yang berkepanjangan, Tercemarnya air oleh bakteri E. colli Di pemukiman padat penduduk, tidak sedikit masyarakat yang menempatkan septi tank berdekatan dengan sumur. Hal ini mengakibatkan air sumur tersebut tercemar oleh bakteri Air sumur yang rasanya asam banyak dijumpai air sumur yang berwarna kekuningan, berbau karat, dan rasanya agak asam. Penyebab Degradasi Air Penyebab degradasi air banyak sekali, antara lain ; Pembangunan pemukiman di sekitar DAS serta pembuangan limbah ke DAS, Kurangnya perawatan sumber air dan Penggundulan hutan. Upaya Penanggulangan Degradasi Air adalah Konservasi Air seperti ; Reboisasi hutan, Perawatan DAS dan Perbaikan drainase. Kata Kunci Degradasi Air, Debit Air, Konservasi Air. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia ke dalam kehidupan yang serba praktis dan ekonomis. Sering manusia mengikuti perkembangan zaman tersebut tanpa memikirkan solusi untuk mengimbangi jumlah sumber daya alam yang sifatnya terbatas. Sumber daya alam adalah sesuatu yang telah disediakan oleh alam untuk berguna bagi kehidupan manusia. Sumber daya alam sendiri terdiri dari berbagai jenis, antara lain; angin, sinar matahari dan air. Dan telah diketahui bersama bahwa sumber daya alam itu bersifat terbatas sehingga tidak bisa di perbaiki ketika rusak atau habis agar bisa di gunakan kembali. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Tanpa adanya airmaka peradaban manusia pun akan terancam. Sedangkan air itu sendiri adalah salah satu sumber daya alam yang sifatnya terbatas, sehingga kita sebagai manusia hendaknya selalu senantiasa menjaga keberlangsungan sumber daya air. Namun seiring berkembangnya zaman mendorong manusia untuk selalu mengadakan perubahan dengan salah satu dampak yaitu mengurangi debit air. Perubahan tersebut dapat di lihat di berbagai tempat,antara lain; Area lahan kosong yang seharusnya di gunakan sebagai daerah peresapan air tapi saat ini telah berubah menjadi pemukiman yang padat penduduk. Fenomena ini umumnya terjadi di perkotaan yaitu sebagai akibat dari urbanisasi. Di daerah sekitar pantai juga diguna kan sebagai permukiman. Semakin sempitnya daerah resapan air maka kualitas air pun juga akan terganggu. Keperluan air di daerah perkotaan, semakin meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi. Air khususnya di daerah perkotaan sekarang sudah merupakan komoditi yang “langka” dan relatif memenuhi keperluan masyarakat yang berkembang tersebut, sumberdaya air disamping perlu tersedia dalam kuantitas yang memadai, juga harus memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan untuk menjamin kesehatan masyarakat pemakai. Untuk itu usaha-usaha pelestarian sumberdaya daya air, baik sumberdaya air hujan, air permukaan maupun airtanah menjadi sangat perlu dilakukan. Kualitas air disamping ditentukan oleh lingkungan alam darimana sumber air tersebut berasal, juga dipengaruhi oleh aktivitas pemanfaatan dan pencemaran yang dihasilkan oleh kegiatan masyarakat yang bersangkutan. Persoalan air bersih dan ketersediaan air di masa depan bukanlah persoalan yang harus dipandang sebelah mata, karena persoalan-persoalan ini akan menjadi potensi konflik sumber daya alam baik yang bersifat horizontal sesama warga masyarakat seperti perang antar kampung, perang antar suku dan lain-lain yang memperebutkan air bersih, juga perang antar daerah dengan pusat dalam rangka pengelolaan air bersih dan potensi sumber daya alam. Tidak hanya itu saja, konflik ini bakal diperparah dengan kehadiran asing dalam masalah ini, baik melalui investasi asing yang menanamkan modalnya ke sektor perairan ataupun sumber daya alam lainnya. Secara singkatnya berkurangnya debit air bersih merupakan bencana besar bagi keberlangsungan hidup manusia. Sering terjadi konflik akibat berebut persediaan air bersih dikalangan masyarakat tanpa disadari bahwa bencana tersebut sebenarnya berasal dari ulah manusia sendiri yang tidak memelihara alam. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyebab degradasi air Berbagai faktor penyebab berkurangnya debit air bersih, antara lain; a. Kekeringan Saat ini banyak fenomena kekeringan yang melanda sejumlah daerah. Kekeringan bisa merupakan akibat dari ulah manusia ataupan karena kondisi geografisnya. b. Praktik illegal logging yang tidak terkendali Illegal logging merupakan praktek penebangan pohon secara liar tanpa di imbangi dengan penanaman kembai. Keuntungan yang di peroleh pelaku illegal logging ini meman sangatlah besar, namun mereka tidak menyadari bahwa sesungguhnya akibat yang di timbulkan jauh lebih besar dari pada keuntungan yang di peroleh. Saat hujan turun air tersebut tidak akan diserap oleh tanah karena tanah tersebut tidak mempunyai akar sehingga akan terus mengalir. Tidak jarang juga mengakibatkan banjir bandang. Illegal logging umumnya terjadi di daerah perbukitan sehingga ini salah satu factor penyebab berkurangnya debit air khususnya di perkotaan. c. Pengelolaan sumber-sumber air bersih yang tidak benar Sungai merupakan salah satu sumber air bersih bagi manusia. Namun saat ini air bersih tersebut telah berubah menjadi air keruh karena sungai yang tadinya bersih saat ini menjadi berbagai pusat aktifitas manusia. Kita bisa melihat masyarakat di sepanjang bantaran sungai, khusunya di perkotaan. Mereka menggunakan sungai tersebut sebagai tempat mandi, tempat buangan sampah/kotoran, mencuci bahkan untuk konsumsi sehari-haripun menggunakan air tersebut. Maka di sadari ataupun tidak air tersebut telah tercemar oleh bahan-bahan kimia dari sabun yang mereka gunakan. d. Proses industrialisasi. Yang mencemari lingkungan sekitar yang berdampak kepada surutnya pasokan air bersih di suatu daerah ataupun timbulnya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor adalah masalah limbah industrialisasi. Sampai saat ini ternyata masih banyak perusahaan-perusahaan yang membuang limbah pabriknya dengan dialirkan ke sungai. Ini tidak saja berakibat pada berkurangnya pasokan air bersih tapi juga berdampak pada kesehatan masyarakat yang akan teranggu. Kita bisa membayangkan bagaimana kalau sampai bahan kimia dari limbah pabrik tersebut masuk kedalam tubuh kita dan kalau sudah begitu siapa yang akan bertangung jawab. e. Faktor budaya Dimana budaya konsumtif dan tidak menghormati lingkungan membuat banyak daerah yang menjadi resapan air telah beralih fungsi menjadi gedung-gedung perkantoran, perumahan dan pertokoan elit. Pada dasarnya tanah yang bagus adalah tanah yang mengandung unsur-unsur hara sehingga mampu menyerap air. Tapi di perkotaan saat ini tanah sudah sulit ditemui, karena semua sudah beralih menjadi jalan-jalan yang dilapisi dengan semenbeton-beton. Namun, krisis air bersih di perkotaan umumnya berbentuk tercemarnya sungai-sungai oleh limbah rumah tangga dan industri. Padahal air sungai itu dijadikan bahan baku pengolahan air kotor oleh Perusahaan Air Minum PAM menjadi air bersih. Semakin tercemar air baku yang ada, semakin mahal biaya pengolahannya. Situasi ini memaksa masyarakat membayar lebih mahal air bersih yang mereka gunakan. Daerah yang berpotensi terjadi krisis air besih Masalah ketersediaan air bersih sekarang inipun telah menjadi “ancaman” di sejumlah daerah, hal ini terlihat dari adanya ekses kekurangan air bersih dan ketersediaan air itu sendiri seperti yang terjadi di Pangkajene, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan dimana enam Kecamatan antara lain Kecamatan Panca Lautang, Kecamatan Tellu Limpoe dan lain-lain terancam gagal panen akibat penutupan saluran induk irigasi teknis Saddang di Kabupaten Pinrang, akibat kekeringan dan krisis air. Kondisi yang hampir sama juga yaitu terjadinya krisis air di Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo yang berakibat ribuah hektar sawah yang terletak di 7 desa yaitu desa Jati Mulya, Suka Maju, Harapan, bongo. Tua, Bongo Dua, Mutiara, dan Mustika di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo yaitu diperkirakan mengalami gagal panen. Saat ini tanah di lahan persawahan sudah banyak yang mengalami keretakan besar, akibat kekeringan yang berkepanjangan. Krisis air bersih juga terjadi di Karimun karena waduk UUAB/Unit Usaha Air Bersih Perusahaan daerah Karimun di Sei Bati mengalami kekeringan akibat adanya penyusutan debit air dan rusaknya 3 pipa di Transmisi I Bukit Tiung, Transmisi II Kampung harapan, Transmisis III Tebing akibat karat dan keropos. Disamping itu, krisis air bersih juga disebabkan karena musim kemarau, sebab biasanya debit air bersih yang disalurkan dari Waduk Sei Bati ke masyarakat Kecamatan Karimun dan Kecamatan Meral sebanyak 50 liter/detik, namun karena terjadi musim kemarau distribusi air hanya 40 liter/detik. Sementara itu, ada 7 kecamatan yaitu Kecamatan Noebeba, Kuanfatu, Amanuban Selatan, Kualin, Nunkolo, Kot’olin dan Kolbano di Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi NTT yang hingga awal Maret 2010 terancam gagal panen akibat kekeringan, dimana lahan yang terancam kekeringan tersebut mencapai hektar yang tersebar 38 desa. Dari tujuh kecamatan yang terancam ETYAWAN et al. – gagal panen tersebut, Kecamatan Kolbano menduduki rangking pertama, yang lahan pertanian tanaman jagung terancam gagal panen dengan luas hektar yang tersebar 11 desa, Kecamatan Kot’olin seluas 591,6 hektar di 5 desa, Kec amatan manuban Selatan, 460,69 hektar di 5 desa, Kecamatan Nunkolo seluas 290,25 hektar di 5 desa, Kecamatan Kualin seluas 179,96 hektar di 7 desa, Kecamatan Kuanfatu seluas 45,85 hektar di 2 desa dan Kecamatan Noebeba seluas 31 hektar di satu desa. Gambar 1. Perkembangan Jumlah DAS Kritis, 1984–1998 Budi K dan Hidayat P, 2010 Faktor penyebab degradasi Hutan Hutan di Indonesia kini sedang dalam kondisi yang parah karena kehilangan lebih dari dua juta hektare area hutan pada setiap tahun. Kerusakan terutama terjadi di hutan hujan tropis di pulau Kalimantan. Manusia adalah penyebab utama terdegradasinya hutan hujan tropis. Di Indonesia, aktivitas manusia yang merusak hutan antara lain a. Penebangan Kayu Penebangan hutan di Indonesia telah memperkenalkan beberapa daerah yang paling terpencil, dan terlarang di dunia pada pembangunan. Penebangan hutan dilakukan dengan alasan kebutuhan kayu untuk bangunan dan kayu bakar. Aktivitas penebangan hutan di Indonesia, dilakukan oleh masyarakat dan perusahaan-perusahan industry kayu baik secara legal maupun illegal. Praktek penebangan hutan sangat luas terjadi di pulau Kalimantan dan Papua, di mana perusahaan kayu terus masuk semakin dalam ke daerah interior untuk mencari pohon yang cocok. Hal tersebut telah menimbulkan kerusakan yang semakin parah pada hutan hujan di Indoensia. Sebagai contoh, di pertengahan 1990-an sekitar 7% dari ijin penambangan berada di Irian Jaya, namun saat ini lebih dari 20 persen ada di kawasan tersebut Butler, 2007. b. Agrikultur Di Hutan Hujan Setiap tahun, ribuan mil hutan hujan dihilangkan untuk kegunaan pertanian. Ada dua dua kelompok yang terlibat dalam mengubah hutan hujan menjadi tanah pertanian yaitu penduduk setempat petani dan perusahaan dalam bidang pertanian. Menurut Butler 2007, para petani miskin menggunakan cara tebang dan bakar untuk membersihkan bidang tanah di hutan. Biasanya mereka bercocoktanam di bidang tanah tadi untuk beberapa tahun hingga tanah kehabisan nutrisi dan setelah itu mereka harus berpindah ke suatu bidang tanah baru di dalam hutan dan melakukan hal yang sama kembali. Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya program transmigrasi ke lokasi hutan hujan tropis pada beberapa dasawarsa terakhir. Sedangkan perusahaan bidang pertanian banyak menggunakan jasa penduduk local, dipekerjakan untuk membuka hutan dengan cara tebang dan bakar. Kemudian lahan tersebut digunakan untuk tanaman monokultur seperti kelapa sawit. Tabel 1. Skenario Perkembangan DAS Kritis 5 Tahunan, 2010-2025 Belum ada DAS dengan deforestasi >20% luas DAS 55 DAS mengalami deforestasi >20% luas DAS 62 DAS mengalami kerusakan >20% 120 DAS mengalami deforestasi tinggi Jumlah DAS yang mengalami kerusakan menurun 123 DAS mengalami deforestasi tinggi 126 DAS mengalami deforestasi tinggi Sumber Budi K dan Hidayat P, 2010 Gambar 2. Trend Penurunan Debit Sungai Tahunan di Beberapa Sungai Utama Pulau Jawa Periode 1970-2005 Budi K dan Hidayat P, 2010 ETYAWAN et al. – Gambar 3. Status Mutu Air Sungai di Indonesia Budi K dan Hidayat P, 2010 c. Aktivitas Pertambangan Pertambangan merupakan salah satu penyebab terbesar hilangnya hutan hujan tropis di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan sangat jelas terutama hutan hujan tropis di Kalimantan. Luas hutan hujan berkurang secara luar biasa oleh aktivitas pertambangan baik legal dan ilegal. Kerusakan hutan Kalimantan telah berdampak pada erosi massal, pendangkalan sungai dan berujung pada bencana banjir. Banyak aktivitas pertambangan lain di Indonesia memiliki wilayah operasi di dalam hutan hujan tropis yang dilindungi, seperti di Sumatera, Sulawesi, dan Papua. Semuanya berkontribusi besar dalam proses degradasi hutan hujan tropis, meskipun tetap dilakukan upaya rehabilitasi purnatambang. Konstruksi Jalan Di Hutan Hujan Konstruksi jalan maupun jalan raya di hutan hujan membuka banyak wilayah untuk pengembangan. Di Indonesia, pembukaan jalan raya trans di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Upaya untuk meminimalkan masalah tersebut Dalam acara forum dunia ll World Water Forum di Den Haag Mater 2000 disebutkan bahwa Indonesia termasuk salah satu Negara yang akan mengalami krisis air pada tahun 2025. Untuk mengatasi krisis air yang semakin terasa pemerintah menerapkanUndang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang sumber daya air yang mengamanatkan upaya konservasi perlindungan, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak yang seimbang. Sedangkan untuk menjawab keterlibatan swasta dalam pengelolaan air bersih, Pemerintah mengeluarkan PP Nomor 16 tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Air Minum. Di dalamnya diatur peran, tanggung jawab dan prosedur pengelolaan air minum dan air limbah oleh pemerintah daerah. Termasuk pelibatan sektor swata dan pembentukan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum BPP SPAM. Upaya Mencegah dan Mengatasi Kerusakan Lingkungan Untuk mengurangi lajunya perusakan lingkungan yang mengatas-namakan desakan pemenuhan kebutuhan ataupun bisnis, diperlukan serangkaian upaya strategis yang melibatkan seluruh komponen masyarakat secara terpadu, terkoordinasi dan sinergis. Upaya-upaya itu harus merupakan sesuatu gerakan yang secara konsepsional memungkinkan semua kalangan terlibat semua komponen bangsa harus punya visi, misi, perhatian/komitmen dan kepedulian yang sama terhadap pentingnya manfaat pelestarian LH dan bahaya degradasi LH. Beberapa upaya yang dapat ditempuh adalah a. Sosialisasi pentingnya pengetahuan tentang lingkungan hidup yang lestari dan bahaya kerusakan lingkungan. Untuk dapat dibuat suatu buku mengenai hal tersebut yang disusun secara sederhana, praktis, mudah difahami oleh siapa saja. Ada baiknya buku itu seperti berbentuk komik bergambar yang menceritakan/menggambarkan suatu tragedi yang diakibatkan oleh perusakan hutan misalnya. Bisa juga berupa selebaran yang secara kronologis menggambarkan tragedi tersebut untuk dipasang/ditempel di tempat umum seperti terminal, stasiun dan lain-lain. Sosialisasi pengetahuan LH ini sangat tepat diberikan kepada anak sejak usia dini. Oleh karena itu pelajaran LH harus diberikan di SD atau TK dalam bentuk cerita yang menarik. b. Menyusun peraturan perundang-undangan seperti penguatan dan pengayaan Repowerring and Enrichment peraturan/UU yang sudah ada. Peraturan perundang-undangan yang telah ada dirasakan masih kurang dan perlu direvisi. Diperlukan peraturan jabaran seperti PP, Keppres, Permen/Kepmen dan Perda sampai ke petunjuk pelaksanaan Juklak dan petunjuk teknis Juknis, untuk petugas lapangan. c. Mereformasi Sisdiknas yang dapat menghasilkan “SDM Siap Pakai” dan mengembangkan pendidikan “Vocational”. Untuk mewujudkan hal tersebut di atas yang perlu dikembangkan adalah pendidikan keterampilan kerja berupa pendidikan kejuruan Dikjur dan kursus-kursus keterampilan. Namun agar diperhatikan bahwa dikjur dan kursus keterampilan itu harus sesuai dengan potensi sumber daya yang ada di setiap daerah. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan keterampilan pengelolaan sumber daya laut yang potensinya begitu besar. d. Pemberian sangsi hukum yang berat dan tegas tanpa pandang bulu kepada para penjahat lingkungan. Peraturan yang ada sekarang mengenai pengelolaan lingkungan hidup UU belum memuat sangsi hukum yang jelas dan tegas terhadap pelaku pelanggaran dan kejahatan lingkungan. Dikarenakan lingkungan merupakan sistem yang komplek yang menyangkut sejumlah komponen, seperti flora, fauna, lahan, perairan dan lain-lain, dalam penanganannya menghendaki sistem peradilan adhoc melibatkan ahli dari berbagai bidang terkait. Patokan penjahat lingkungan yang telah terbukti bersalah melalui proses peradilan yang terbuka dan transparan, perlu di-ekspose dalam berbagai bentuk mass media, untuk memberikan “Shock Therapy” kepada para pelaku/calon pelaku kejahatan lingkungan. e. Perlunya ada “statement” dan komitmen politik dari pemerintah yang menyatakan bahwa para pelaku kejahatan lingkungan sebagai pelaku kejahatan luar biasa yang harus diperangi bersama. Hal itu dapat diwujudkan dalam bentuk pengeluaran kebijakan yang sangat ketat dalam eksploitasi sumber daya alam SDA, sangat hati-hati dalam memberikan ijin pengelolaan SDA di dalam hutan lindung. Pemerintah juga tidak sembarangan memberi ijin untuk suatu kegiatan/usaha yang akan memberikan akses dan dampak kerusakan lingkungan yang besar dan meluas, mempunyai efek bola salju. KESIMPULAN Berdasarkan UU tahun 2009 sumber daya alam adalah sebagai unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati maupun non hayati yang secara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem. Salah satunya adalah sumber daya air. Air sangat penting bagi kehidupan manusia, karena kebutuhan akan air oleh manusia sangatlah kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, mencuci dan lain-lain. Menurut perhitungan WHO, di Negara-negara maju tiap orang memerlukan air antara 60 sampai 120 liter per hari. Sumber daya air di bumi ini akan terus mengalami penurunan sebagian besar faktor yang menyebabkan adalah ulah manusia sendiri. Seharusnya pemerintah sejak awal mempertimbangkan dalam mengatur tata guna lahan, misalnya dalam tata pembangunan perumahan penduduk. Pemerintah seharusnya lebih mempertimbangkan daerah lahan yang cocok untuk di dirikan bangunan dan yang cocok sebagai area konservasi. Sehingga tanah tidak kehilangan tingkat kesuburan dan bisa menyerap air, dengan begitu persediaan air di dalam tanah akan tetap terjaga. Selain pemerintah, masyarakat seharusnya ikut berperan serta seperti; tidak membuang sampah di sumber airsungai, bagi masyarakat yang mempunyai usaha industri besar ataupun kecil seharusnya tidak membuang limbah ke aliran sungai. DAFTAR PUSTAKA Berutu, D. S., dan Nurman, A. 2012. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Mengkaji Perubahan Luas Hutan di Kabupaten Kuantan Singingi Riau Tahun 2000-2010. JURNAL GEOGRAFI, 52, 189-198. Kartiwa,B., dan Hidayat, P. 2010. Degradasi sumber-sumber air Faktor penyebab dan langkah-langkah yang diperlukan. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Institut Pertanian Bogor. La Fua, J. 2014. Aktualisasi Pendidikan Islam dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Menuju Kesalehan Ekologis. Al-Ta'dib, 71, 19-36. Sulistyo, B., Gunawan, T., Hartono, H., Danoedoro, P., dan Martanto, R. 2017. Proposed Model on Levels of Degraded Land at Merawu Watershed, Banjarnegara Regency, Central Java Province, Indonesia. Biotropia, 243, 220-229. Sutrisno, N., & Heryani, N. 2014. Teknologi konservasi tanah dan air untuk mencegah degradasi lahan pertanian berlereng. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 323, 122-130. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Mengkaji Perubahan Luas Hutan di Kabupaten Kuantan Singingi Riau TahunD S BerutuA Dan NurmanBerutu, D. S., dan Nurman, A. 2012. Aplikasi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis dalam Mengkaji Perubahan Luas Hutan di Kabupaten Kuantan Singingi Riau Tahun 2000-2010. JURNAL GEOGRAFI, 52, sumber-sumber air Faktor penyebab dan langkah-langkah yang diperlukan. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan PertanianB KartiwaP Dan HidayatKartiwa,B., dan Hidayat, P. 2010. Degradasi sumber-sumber air Faktor penyebab dan langkah-langkah yang diperlukan. Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian. Institut Pertanian Pendidikan Islam dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Menuju Kesalehan Ekologis. Al-Ta'dibLa FuaLa Fua, J. 2014. Aktualisasi Pendidikan Islam dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Menuju Kesalehan Ekologis. Al-Ta'dib, 71, SulistyoT GunawanH HartonoP DanoedoroR Dan MartantoSulistyo, B., Gunawan, T., Hartono, H., Danoedoro, P., dan Martanto, R. 2017. Proposed Model on Levels of Degraded Land at Merawu Watershed, Banjarnegara Regency, Central Java Province, Indonesia. Biotropia, 243, konservasi tanah dan air untuk mencegah degradasi lahan pertanian berlerengN SutrisnoN HeryaniSutrisno, N., & Heryani, N. 2014. Teknologi konservasi tanah dan air untuk mencegah degradasi lahan pertanian berlereng. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 323, 122-130.
Apabilatikus terinfeksi, tinja atau kencingnya dapat menularkan virus pada manusia. Penyakit ini juga disebut penyakit weil, demam sawah, demam pemotong tebu, demam lumpur, dan lain-lain. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan lingkungan Simpulan: Kita harus menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit leptospirosis.
1. penyebab terganggunya sumber daya air pada teks tersebut adalah..... 2. makna kata''ENERGI''pada teks tersebut adalah..... 3. peristiwa penting dalam teks tersebut terletak pada kalimat ke... 4. gagasan pokok pada teks tersebut adalah.... 5. tuliskan kesimpulan dari teks tersebut... Makasih ya KA ‍‍‍♀️‍♀️‍♀️‍♀️‍♀️⚪♊⚪⚪♒♓♎♋♒♐♓♋⬛♋⬛♎☦️✡️☸️✝️☸️☮️☸️☸️♾️✝️✡️ Eh njir dia gila kali tak? 1. Penyebab terganggunya sumber daya air pada teks tersebut adalah banyaknya industri bahan bakar nabati yang meresahkan2. Makna kata ''ENERGI'' pada teks tersebut adalah suatu elemen yang membuat kita mampu untuk melakukan usaha/kerja aktif maupun pasif3. Peristiwa penting dalam teks tersebut terletak pada kalimat ke dua 24. Gagasan pokok pada teks tersebut adalah penyebab terganggunya daya air 5. Kesimpulan dari teks tersebut adalah kita sebagai makhluk yang membutuhkan energi alam harus melestarikan sumber daya air agar kelestariannya tetap terjagaPembahasanEnergi adalah suatu elemen yang membuat kita mampu untuk melakukan usaha/kerja aktif maupun pasif. Energi ini berguna bagi kehidupan manusia dan makhluk lainnya apalagi energi air. Air dapat kita gunakan sebagai sumber air minum, tenaga listrik, media mencuci baju dan piring, membersihkan badan dan lain iya, dalam menentukan peristiwa penting dan gagasan pokok pada teks kita harus melihat kata-kata kunci yang menjadi pokok dari teks itu Kata-kata kunci biasanya memiliki pengertian yang membahas keseluruhan isi teks. Sedangkan, untuk menentukan simpulan pada sebuah paragraf kita harus merangkai setiap gagasan pokok tadi menjadi sebuah kalimat yang runtut, sistematis, serta padat maknaPelajari Lebih LanjutPengertian energi dan gagasan pokok teks menuliskan kata kunci pada sebuah teks bacaan JawabanKelas 7 SMPMapel Bahasa IndonesiaMateri Bab 7 - Fakta dan TanggapanKode Kategorisasi Kunci Makna, peristiwa penting, dan gagasan pokok dalam teksTingkatkanPrestasimu boleh spill buku nya gak kk Ini kelas 5 kak bukan kelas 7
. 71 28 306 34 143 429 464 402

penyebab terganggunya sumber daya air pada teks tersebut adalah